Friday, September 23, 2005

Hanyalah seribu cambukan dari api neraka yang akan mengacuhkanku....

ada yang sempat tertinggal di kota itu...ada yang sengaja meninggalkannya untuk tak diacuhkan...wanita kecil ini sempat membuatku berhenti melangkah untuk melihatnya...segera aku acuhkan rasa engganku...ianya hanya tersenyum saat kusebut namaku dan segera terdengar olehku...ana....ia terus berceloteh tentang apa isi dunia dan apa yang terlepas dari bibir kecilnya (hanyalah seribu cambukan dari api neraka yang akan mengacuhkanku)
...ia bukanlah malaikat yang turun dari langit...ia juga bukan seorang putri keraton yang sedang berbaur dengan rakyatnya...dan juga bukan seorang penyajak yang terus menceritakan kedamaian untuk kita....aku hanya mengerti ana hanyalah seorang wanita yang suka berbagi cerita, bersenandung menyahduhkan semburat senja yang selalu aku lihat saat itu....

Tuesday, September 20, 2005

KEINDAHAN MATAMU DIKALA SENJA

Senja yang enggan tersembunyi dalam kegelapan yang terus menjelang malam… meneruskan keinginan untuk selalu melihat mata itu…mata yang sama..di atas batu yang berpasir…selalu menatap ke ujung cakrawala, untuk mencari keindahan yang abadi…hitam kemilau keemasan selalu tersibak, memecah angina yang terus menggoda untuk berpaling darinya… senja yang menerobos biru samudra yang enggan berbatas…

Masihlah sama…tangan yang menopang kegalauan yang menjalar, terus mengusik keindahan yang masihlah sama kunikmati….tak juga untuk berpaling dari senja yang keemasan namun matanya yang terus menyibakkan keindahan senja yang kerap aku rindukan…