Wednesday, April 25, 2007

untuk seorang teman..

adakalanya kehidupan berlalu dengan sumpah serapah...jangan takutkan dirimu untuk terus melangkah.
biarkan saja ianya menjadi cerita yang kelak akan membuatmu tersenyum...percayalah...

kangen ?

dengan seribu angan dan cerita, aku berikan cinta kasih yang terdalam, untuk sebuah senyum yang akan menadirkan kehangatan mentari pagi....

Monday, April 16, 2007

tidurmu...

ada keteduhan dalam tidurmu...menenggelamkan seribu mimpi diantara kedua mata indahmu...
aku masihlah berpikir tentang kehidupan...tapi tidurmu seakan hanguskan asaku untuk berdiri tegak dan melihat setidaknya kelangit yang membiru.
tidurmu...adalah mimpi seribu manusia yang lelah berlari mengejar sang waktu.
semoga keindahan hidup selalu bersamamu...

apa yang tersirat...

apa yang tersirat..katakanlah dengan nuranimu...biarkan ianya terbang dan menggapai ujung cakrawala...tebarkan saja senyumnya....sahihkan bahwa kamupun akan tersenyum dalam asa...kamu selalu cantik....kamu selalu menaburkan kilau dan harum surga...jika kamulah yang terindah...akupun akan duduk disini hingga asamu hinggap untukku...

Friday, April 13, 2007

23 Mei 1992

matanya sembab....isaknyapun tertahan.
ia bingung melihat tanah coklat dihadapannya....dan lamat-lamat ayat-ayat Tuhan yang jarang ia dengar....."Mama kok nangis ??..."
semua orang memandangnya, mengusap kepalanya, dan hampir semuanya berkata..."...bla..bla...sabar ya Dim...".
...namun ia jengah...tak ada yang tahu jika ia hanya ingin bertanya kemana Papanya ??
semua orang ada disini tapi Papanya tidak ada.
hari ini....foto Papa ada diruang tamu..."siapa yang memasang ?"..."pasti bakal dimarahin sama Papa...".
Papa pasti marah...Papa kurang suka jika ada foto dirumah ini..."...ngapain sih masang foto-foto segala...orang setiap hari ketemu...makan sama-sama...nonton tv juga sama-sama...orangnya ada kok harus liat fotonya...." kata Papa waktu Mama memasang foto adiknya yang paling kecil.
hmmm...ia masih saja terdiam...masih saja kepalanya diusap dan dibelai.
namun jemari kecilnya tak bisa diam, satu persatu kelopak mawar putihpun menjadi korbannya...
satu persatu ia cabut kelopak mawar putih itu dan dilemparkannya ke langit...senyumnya mengembang melihat kelopak demi kelopak mawar putih itu jatuh ke gundukan tanah coklat dihadapannya.
diantara lamat-lamat doa yang jarang ia dengar...nama Papanya disebut....
kedua bola matanya melirik kekanan dan kekiri..."siapa yang memanggil Papa ??".
hmmm...."Mama...minta mawar yang warnanya merah....yang putih udah abis....."

Ps : Pa, meski hanya sebentar tapi Dimas seneng banget bisa mempunyai seorang Papa yang baik. Papa, Dimas mohon maaf...tak banyak doa yang Dimas panjatkan untuk Papa....Dimas hanya ingin Papa bahagia disana.Kami sayang Papa.

Wednesday, April 11, 2007

saat itu

ada kata yang terbuang disaat hanya ratapan yang terbulirkan....
tetes air surgapun mengering, menepiskan keanggunan sang biru diatas sana...
sepasang mata menabur dahan-dahan yang patah...menggariskan ujung jarinya melewati cakrawala...
langkahnya lunglai...tanpa bersuara...ia pasrahkan hidupnya Kepada Yang Maha Bijaksana..
jiwanya lelah...harapnyapun selesai sudah....
ia hanya bisa menengadah..."Aku kembali Kepada-Mu Yang Maha Hidup..."